Dalam
pandangan Islam puncak keyakinan agama dan syarat utama bagi terciptanya
keamanan dan keselamatan duniawi dan ukhrawi adalah Tauhid, yakni
keyakinan akan keesaan Allah swt. Kesadaran dan pengahayatar. terhadap
keyakinan itu melahirkan rasa aman:
"Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang rnendapat keamanan dan mereka itu adala^i
orang-orang yang mendapat petunjuk". (Q.S.
al-An'am [6]: 82)
Lalu, rasa aman tersebut melahirkan ketenangan batin:
"Orang-orang yangberiman dan liati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram". (Q.S.
ar-Ra'd [13]: 28)
Hati menjadi tenang, sebagai buah kepercayaan bahwa hanya Allah
yang merupakan Penguasa Tunggal dan Pengatur alam raya dan yang dalam genggaman
tangan-Nya segala sesuatu. Tidak ada yang dapat terjadi kecuali atas izin-Nya.
"Jika
Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu,
maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Yunus [10]: 107)
“Apa
saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada satu
pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak
satu (juga) pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu dan Dia-lah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS.
Fathir [35]: 2)
Pesan ayat-ayat di atas—jika dihayati—mampu membebaskan akal dan
pikiran manusia, ruh, dan jasadnya, jiwa dan isi relung hatinya yang terdalam
dari segala raacam yang dapat membelenggunya, bebas dari rasa takut terhadap
apa dan siapa pun, sehingga ia dapat bebas melangkah tapi dalam batas
keterikatannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan tuntunan-tuntunan-Nya.
Tauhid adalah inti ajaran Islam, bahkan jika Anda ingin
menggambarkan ajaran Islam dalam satu kata, maka tidak meleset jika Anda
memilih kata tersebut. Tauhid merupakan prinsip lengkap yang menembus semua
dimensi serta mengatur seluruh aktivitas makhluk. Dari tauhid lahir berbagai
ajaran tentang kesatuan, misalnya kesatuan alam raya, kesatuan dunia dan
akhirat, kesatuan umat manusia, kesatuan ilmu, dan dari kesatuan-kesatuan
tersebut lahir lagi aneka tuntunan yang kesemuanya beredar pada prinsip tauhid
itu.
Kedamaian dan keamanan misalnya, yang merupakan salah satu
tuntunan agama yang terpenting, lahir antara lain dari pandangan Islam tentang
kesatuan alam raya. Dalam kesatuannya itu alam raya berada di bawah kuasa dan
pengaturan satu kuasa, yakni Allah swt, dan dalam kesatuannya itu semua makhluk
harus bekerja sama. Nah, dari sini lahir lagi pijakan yang kukuh bagi
perdamaian dan rasa aman.
Allah yang diyakini Maha Esa itu menyandingkan sifat-Nya as-saldm
(Maha Damai), dengan sifat-Nya alMu'min (Pemberi rasa aman) (QS.
al-Hasyr [59]: 23)' dan menegaskan bahwa (Bhs. Arab)
Allah
mengajak seluruh makhluk kepada kedamaian dari keamanan
(QS. Yunus [10]: 25) serta menjanjikan semua yang memenuhi tuntunan-Nya bahwa
mereka akan ditempatkan di akhirat nanti di negeri kedamaian (Dar as-Saldm) (QS.
al-An'am [6]: 127). Sapaan penghormatan yang mereka ucapkan
Kitab suci
terakhir yang diturunkan-Nya (al-Qur'an al-Karim) menegaskan adanya berbagai
jalan yang dapat ditempuh manusia, dan semua jalan itu dapat direstui-Nya
selama memiliki ciri kedamaian dan keamanan.
"Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-oiang yang mengikuti keridhaan-Nya ke
jalan-jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang-orang itu dari gelap-gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. al-Ma'idah [5]: 16)
No comments:
Post a Comment