Monday, April 15, 2013

Tauhid dan Rasa Aman


Dalam pandangan Islam puncak keyakinan agama dan syarat utama bagi terciptanya keamanan dan keselamatan duniawi dan ukhrawi adalah Tauhid, yakni keyakinan akan keesaan Allah swt. Kesadaran dan pengahayatar. terhadap keyakinan itu melahirkan rasa aman:
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang rnendapat keamanan dan mereka itu adala^i orang-orang yang mendapat petunjuk". (Q.S. al-An'am [6]: 82)
Lalu, rasa aman tersebut melahirkan ketenangan batin:
"Orang-orang yangberiman dan liati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (Q.S. ar-Ra'd [13]: 28)
Hati menjadi tenang, sebagai buah kepercayaan bahwa hanya Allah yang merupakan Penguasa Tunggal dan Pengatur alam raya dan yang dalam genggaman tangan-Nya segala sesuatu. Tidak ada yang dapat terjadi kecuali atas izin-Nya.
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Yunus [10]: 107)
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada satu pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak satu (juga) pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. Fathir [35]: 2)
Pesan ayat-ayat di atas—jika dihayati—mampu membebaskan akal dan pikiran manusia, ruh, dan jasadnya, jiwa dan isi relung hatinya yang terdalam dari segala raacam yang dapat membelenggunya, bebas dari rasa takut terhadap apa dan siapa pun, sehingga ia dapat bebas melangkah tapi dalam batas keterikatannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan tuntunan-tuntunan-Nya.
Tauhid adalah inti ajaran Islam, bahkan jika Anda ingin menggambarkan ajaran Islam dalam satu kata, maka tidak meleset jika Anda memilih kata tersebut. Tauhid merupakan prinsip lengkap yang menembus semua dimensi serta mengatur seluruh aktivitas makhluk. Dari tauhid lahir berbagai ajaran tentang kesatuan, misalnya kesatuan alam raya, kesatuan dunia dan akhirat, kesatuan umat manusia, kesatuan ilmu, dan dari kesatuan-kesatuan tersebut lahir lagi aneka tuntunan yang kesemuanya beredar pada prinsip tauhid itu.
Kedamaian dan keamanan misalnya, yang merupakan salah satu tuntunan agama yang terpenting, lahir antara lain dari pandangan Islam tentang kesatuan alam raya. Dalam kesatuannya itu alam raya berada di bawah kuasa dan pengaturan satu kuasa, yakni Allah swt, dan dalam kesatuannya itu semua makhluk harus bekerja sama. Nah, dari sini lahir lagi pijakan yang kukuh bagi perdamaian dan rasa aman.
Allah yang diyakini Maha Esa itu menyandingkan sifat-Nya as-saldm (Maha Damai), dengan sifat-Nya alMu'min (Pemberi rasa aman) (QS. al-Hasyr [59]: 23)' dan menegaskan bahwa (Bhs. Arab)
Allah mengajak seluruh makhluk kepada kedamaian dari keamanan (QS. Yunus [10]: 25) serta menjanjikan semua yang memenuhi tuntunan-Nya bahwa mereka akan ditempatkan di akhirat nanti di negeri kedamaian (Dar as-Saldm) (QS. al-An'am [6]: 127). Sapaan penghormatan yang mereka ucapkan
            Kitab suci terakhir yang diturunkan-Nya (al-Qur'an al-Karim) menegaskan adanya berbagai jalan yang dapat ditempuh manusia, dan semua jalan itu dapat direstui-Nya selama memiliki ciri kedamaian dan keamanan.
"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-oiang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap-gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. al-Ma'idah [5]: 16)

No comments:

Post a Comment